pantangan membangun rumah menurut adat jawa

Halo selamat datang di kasatmata.co.id

Rumah, tempat bernaung yang tak hanya sekadar bangunan bata dan semen belaka. Dalam budaya Jawa, mendirikan rumah bukan sekadar soal membangun fisik, melainkan juga harus memperhatikan aspek spiritual dan mistis. Terdapat sejumlah pantangan yang dipercaya masyarakat Jawa harus dipatuhi saat membangun rumah agar terhindar dari malapetaka atau hal-hal buruk lainnya.

Pantangan-pantangan ini bersumber dari nilai-nilai luhur dan kepercayaan yang telah diwariskan secara turun-temurun. Mematuhi pantangan tersebut dipercaya akan mendatangkan keberkahan dan keselamatan bagi penghuni rumah. Sebaliknya, melanggar pantangan dipercaya dapat memicu kesialan atau bahkan musibah.

Pendahuluan

Adat istiadat Jawa memiliki pengaruh yang kuat dalam kehidupan masyarakat Jawa, termasuk dalam hal membangun rumah. Berbagai pantangan yang harus dipatuhi saat membangun rumah merupakan bagian dari tradisi dan kepercayaan yang telah dipegang teguh selama berabad-abad.

Pantangan-pantangan ini didasarkan pada kepercayaan bahwa setiap tempat memiliki energi atau aura tersendiri. Pemilihan lokasi dan cara membangun rumah yang tepat dipercaya dapat menciptakan harmoni dan keseimbangan energi, sehingga membawa keberuntungan bagi penghuninya.

Sebaliknya, melanggar pantangan dipercaya dapat mengganggu keseimbangan energi dan mengundang kesialan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Jawa untuk memahami dan mematuhi pantangan-pantangan ini demi keselamatan dan kesejahteraan mereka.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang berbagai pantangan membangun rumah menurut adat Jawa, beserta alasan dan dampak dari melanggar pantangan tersebut.

1. Pantangan Membangun Rumah di Atas Tanah Keramat

Tanah keramat adalah tanah yang dipercaya memiliki aura spiritual atau sejarah mistis tertentu. Biasanya, tanah keramat merupakan tempat yang pernah menjadi lokasi pemakaman, tempat pemujaan, atau pernah mengalami peristiwa mistis yang membuat tempat tersebut dianggap angker.

Menurut kepercayaan Jawa, membangun rumah di tanah keramat dapat mengundang gangguan dari makhluk halus atau energi negatif yang terdapat di tempat tersebut. Hal ini dapat menyebabkan penghuni rumah mengalami gangguan kesehatan, kesialan, atau bahkan musibah.

Oleh karena itu, sebelum membangun rumah, masyarakat Jawa selalu melakukan pengecekan terlebih dahulu untuk memastikan bahwa tanah yang akan digunakan bukanlah tanah keramat. Jika ditemukan indikasi bahwa tanah tersebut merupakan tanah keramat, maka mereka akan mencari lokasi lain yang lebih aman.

2. Pantangan Membangun Rumah di Atas Persimpangan Jalan

Persimpangan jalan dipercaya sebagai tempat berkumpulnya energi negatif. Menurut kepercayaan Jawa, membangun rumah di atas persimpangan jalan dapat membuat penghuninya mengalami kebimbangan, kesulitan dalam mengambil keputusan, dan mudah tersesat.

Selain itu, persimpangan jalan juga sering kali menjadi lokasi kecelakaan. Hal ini membuat rumah yang dibangun di atas persimpangan jalan dianggap rawan mengalami musibah atau kecelakaan. Oleh karena itu, masyarakat Jawa sangat menghindari membangun rumah di lokasi tersebut.

Jika terpaksa harus membangun rumah di dekat persimpangan jalan, maka disarankan untuk menempatkan pintu dan jendela rumah menghadap ke arah yang berlawanan dengan persimpangan tersebut. Hal ini dipercaya dapat meminimalisir dampak negatif dari energi yang berkumpul di persimpangan jalan.

3. Pantangan Membangun Rumah di Bawah Pohon Besar

Pohon besar dipercaya memiliki energi yang kuat. Menurut kepercayaan Jawa, membangun rumah di bawah pohon besar dapat menyebabkan penghuninya mengalami kesialan atau terhambat rezeki.

Selain itu, pohon besar juga dapat menjadi tempat bersarangnya makhluk halus atau hewan yang dapat mengganggu penghuni rumah. Akar pohon yang besar juga dapat merusak fondasi rumah atau bahkan menyebabkan rumah roboh.

Oleh karena itu, masyarakat Jawa sangat menghindari membangun rumah di bawah pohon besar. Jika terpaksa harus membangun rumah di dekat pohon besar, maka disarankan untuk menanam pohon tersebut di halaman rumah dengan jarak yang cukup jauh dari bangunan utama.

4. Pantangan Membangun Rumah Menghadap ke Barat

Dalam kepercayaan Jawa, arah barat dikaitkan dengan hal-hal yang negatif dan kematian. Oleh karena itu, membangun rumah menghadap ke barat dipercaya dapat membawa kesialan atau bahkan kematian bagi penghuninya.

Selain itu, arah barat juga merupakan arah matahari terbenam. Menurut kepercayaan Jawa, matahari terbenam melambangkan akhir dari suatu kehidupan. Hal ini membuat rumah yang menghadap ke barat dianggap membawa energi yang kurang baik.

Oleh karena itu, masyarakat Jawa sangat menghindari membangun rumah menghadap ke barat. Mereka lebih memilih membangun rumah menghadap ke arah utara, timur, atau selatan yang dianggap membawa energi yang baik dan keberuntungan.

5. Pantangan Membangun Rumah dengan Pintu dan Jendela Tidak Berimbang

Dalam kepercayaan Jawa, jumlah pintu dan jendela pada sebuah rumah harus berimbang. Jumlah yang tidak seimbang dipercaya dapat mengganggu keseimbangan energi di dalam rumah dan menimbulkan kesialan.

Jumlah pintu dan jendela yang ideal adalah genap, seperti dua, empat, atau enam. Jumlah yang ganjil, seperti tiga atau lima, dipercaya membawa energi negatif yang dapat mengganggu penghuninya.

Selain itu, ukuran dan posisi pintu dan jendela juga harus diperhatikan. Pintu utama harus lebih besar dari pintu lainnya, dan sebaiknya tidak berada di tengah-tengah rumah. Jendela juga harus ditempatkan dengan seimbang di setiap sisi rumah untuk menciptakan aliran energi yang baik.

6. Pantangan Membangun Rumah dengan Lantai Bertingkat

Dalam kepercayaan Jawa, rumah berlantai bertingkat dipercaya dapat mengundang roh jahat atau makhluk halus. Hal ini karena roh jahat dipercaya sering kali berada di tempat-tempat tinggi.

Selain itu, rumah berlantai bertingkat juga dianggap dapat mengganggu keseimbangan energi di dalam rumah. Energi yang seharusnya mengalir secara vertikal dari atap ke lantai dasar akan terhambat oleh lantai yang bertingkat-tingkat.

Oleh karena itu, masyarakat Jawa sangat menghindari membangun rumah berlantai bertingkat. Mereka lebih memilih membangun rumah satu lantai yang dianggap lebih aman dan lebih baik untuk kesehatan.

7. Pantangan Membangun Rumah dengan Bentuk Tidak Beraturan

Bentuk rumah yang tidak beraturan, seperti segitiga, segiempat panjang, atau bentuk lainnya yang tidak simetris, dipercaya dapat membawa kesialan bagi penghuninya. Bentuk yang tidak beraturan dipercaya dapat mengganggu keseimbangan energi di dalam rumah dan menyebabkan penghuninya mudah sakit atau mengalami kecelakaan.

Selain itu, rumah dengan bentuk yang tidak beraturan juga dianggap tidak estetis dan sulit dihuni. Oleh karena itu, masyarakat Jawa sangat menghindari membangun rumah dengan bentuk yang tidak beraturan dan lebih memilih membangun rumah dengan bentuk yang simetris dan teratur.

Kelebihan dan Kekurangan Pantangan Membangun Rumah Menurut Adat Jawa

Kelebihan:

  • Melestarikan tradisi dan nilai-nilai luhur Jawa
  • Membawa ketenangan dan harmoni bagi penghuni rumah
  • Menghindari hal-hal negatif dan kesialan

Kekurangan:

  • Membatasi kreativitas dan inovasi dalam desain rumah
  • Sulit diterapkan pada kondisi lahan dan lingkungan yang terbatas
  • Dapat menimbulkan rasa takut atau prasangka buruk bagi sebagian orang

Tabel Pantangan Membangun Rumah Menurut Adat Jawa

No Pantangan Alasan Dampak jika Dilanggar
1 Membangun di Tanah Keramat Mengundang gangguan makhluk halus atau energi negatif Gangguan kesehatan, kesialan, atau musibah
2 Membangun di Persimpangan Jalan Berkumpulnya energi negatif Kebimbangan, kesulitan mengambil keputusan, tersesat, kecelakaan
3 Membangun di Bawah Pohon Besar Energi negatif, tempat makhluk halus, akar merusak fondasi Kesialan, terhambat rezeki, gangguan makhluk halus, rumah roboh
4 Menghadap ke Barat Dihubungkan dengan hal negatif dan kematian, matahari terbenam Kesialan, kematian, energi kurang baik
5 Pintu dan Jendela Tidak Berimbang Mengganggu keseimbangan energi Kesialan, gangguan penghuni
6 Lantai Bertingkat Mengundang roh ja

About administrator

Check Also

yang bukan merupakan tujuan promosi menurut sistaningrum adalah

Kata Pengantar Halo, selamat datang di kasatmata.co.id. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas topik …